Kontroversi Kehadiran Nabi Dalam Peringatan Maulid Nabi
Juli 27, 2007 at 11:38 am Tinggalkan komentar
Di berbagai sudut desa kaum muslimin sering membaca bareng-bareng kisah kehidupan Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam dalam bahasa Arab –yang mayoritas mereka tidak memahami isi syair tersebut- dalam rangka memperingati maulid/kelahiran Nabi (–wiyosan, jawa). Pada bait-bait tertentu para hadirin berdiri –dengan keyakinan bahwa Rasulullah tengah hadir di majelis nereka- untuk menghormati kedatangan beliau shallallahu `alaihi wa sallam. Namun benarkah keyakinan mereka tersebut, sesuaikah dengan aqidah Islam yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri? Silahkan menyimak tanya jawab dibawah ini.
Soal I: Sebagian orang berkeyakinan bahwa Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menghadiri peringatan-peringatan maulid yang ada, sehingga karena itu para hadirin berdiri menghormati kedatangannya. Dibenarkankah hal ini?
Jawab: Keyakinan orang yang menyangka bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam menghadiri perayaan maulid tersebut didustakan oleh Al-Qur`an, karena Allah subhanahu wa ta`ala berfirman kepada Nabinya yang mulia:
Sesungguhnya kamu akan mati dan merekapun akan mati. Kemudian nanti di hari kiamat kalian akan berbantah-bantahan dihadapan Rab kalian. [1]
Bangkitnya jasad dari kubur hanyalah terjadi ketika hari kiamat telah tiba, sedang kalau ada yang berkilah bahwa yang bangkit adalah ruhnya maka Al-Qur`an pun mendustakannya, karena Allah shallallahu alaihi wa sallam berkata dalam kitab-Nya:
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (oramh) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. [2]
Ruh orang yang telah meninggal itu tetap, tidak berpindah-pindah pergi dan datang. Dan juga sangkaan tentang kehadiran Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dalam peringatan-peringatan tersebut merupakan bentuk kedustaan atas beliau, sedang Rasul shallallahu `alaihi wa sallam berkata:
Sesungguhnya kedustaan yang mengatas namakan aku tidak sama dengan kedustaan terhadap yang lain, barangsiapa berdusta atas namaku maka hendaklah dia mengambil tempat duduk di Neraka [3]
Adapun berdiri untuk menghormati beliau shallallahu `alaihi wa sallam –atas dasar sangkaan bahwasanya beliau hadir- ini merupakan kemungkaran yang besar karena berdiri untuk menghormati adalah ibadah yang tidak pantas dilakukan kecuali hanya untuk Allah subhanahu wa ta`ala semata ketika dalam sholat, Allah subhanahu wa ta’ala berkata:
Dan hendaklah kalian berdiri (sholat) kepada Allah sebagai orang-orang yang tunduk [4]
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam nyata-nyata telah melarang untuk berdiri dengan tujuan saling menghormati,
Barangsiapa yang suka kalau temannya menghormatinya dengan berdiri maka hendaklah mengambil tempat duduk dari neraka [5]
[1] Surah Az-Zumar, ayat 30 – 31
[2] Surah Az-Zumar, ayat 42
[3] Muttafaq ‘alaihi, hadits mutawatir lihat Fathul Bari (juz I hal. 23)
[4] Surat Al-Baqarah, ayat 238
[5] Hadits dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dengan sanad shahih lihat dalam As-Silsilah As-Shahihah juz I, hal. 627 no. 357
Request: Kami Ingin Mencari Affiliasi Islam Secara Online, Bagi Yang Ingin Membantu Kami Mohon Hubungi Kami Melalui “Request Page”
Affiliasi Islamic Center Al Atsary Sawahlunto Sijunjung sementara sampai saat ini:
KisahIslam.Com, MediaMuslim.Info, ArsipMuslim.CO.NR, ArsipMoslem Blogs, Arsip Siroh Blogs, EtikaIslam Blogs, HaditsArbain, KitabTauhid Blogs
Entry filed under: Artikel Aqidah, Artikel Islam.
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed